( Randy Pausch - The Last Lecture )

"The brick walls there for a reason, The brick walls are not there to keep us out, The brick walls are there to give us a chance to show how badly we want something"

Minggu, 30 Januari 2011

Kemana...........???

       Hanya sebuah keisengan...tapi...entah kenapa akhirnya membuatku begini...resah...dilema...!!!
Ya Tuhan,,,berikan dan tunjukan jalan mana yang terbaik untukku saat ini,,,

      Tanpa ku sadari sebenarnya aku telah melewati satu jalan yang kau tunjukan untukku 
Aku telah memilih satu di antara dua itu...namun belum usai sampai disini saja,,,kau memberiku dua buah persimpangan yang harus kulewati lagi. Sekarang aku harus kemana?

     Masa-masa sulit itu telah kulewati,,,bahkan dengan hasil yang cukup memuaskan,,,hanya aku yang bisa melewatinya, hanya aku yang diberi kesempatan untuk mencobanya, tidak dengan 2 sahabatku yang lain. Namun apakah setelah sejauh yang aku lakukan ini harus kutinggalkan begitu saja? Tunjukan aku harus kemana?

     Semua yang aku lakukan di sini, semua yang aku usahakan di sini, hanya untuk mencari sebuah kebanggaan yang ingin ku persembahkan untuk kalian...tak ada maksud lain pun. 
Tapi aku tau,,,kalian hanya inginkan yang terbaik untukku, kalian sangat mengerti aku :)
Satu kewajibanku belum usai,,,sedikit lagi hampir usai,,,aku janji...!!!

    Tuhan...jika memang telah kau pilihkan jalan manapun yang kau mau...akan kujalani...akan kususuri kemanapun akan kujajaki.
Keputusanmulah yang terbaik untukku...jika memang kewajibanku itu yang utama seperti kemauan mereka...maka mulai saat itu juga akan kukumpulkan tenaga baru untuk ku sampai di tempat tujuan itu.
Namun jika kau pilihkan aku jalan yang yang telah ku buka sendiri dengan usahaku ini,,maka aku akan terus membukanya sampai terlihat jalan menuju tempat itu juga.

    Ayah,,,ibu... :) sedikitpun tak akan pernah kulupakan kewajibanku yang belum usai itu...Akan segera kuhadiahkan yang satu ini untuk kalian. Takkan lama lagi :) Aku janji ...!!!

Talk Less Do More....

Takkan ada dapat menggantikan kasihmu di hatiku ayah........

      Piala itu jatuh...hancur...berserakan puing-puingnya di hadapanku... Pasrah saja, anak seusia dia memang terkadang menyebalkan. Namun itulah anak-anak,,,aku coba mengerti tingkahnya,,,lagipula dia adalah anak dari abangku,,,barang tentu tak mungkin aq mengungkitnya.

      Sebenarnya ada sedikit kegalauan pada hari itu,,,piala itu,,,piala berwarna hijau keemasaan itu pernah menjadi kebanggaanku DULU,,,mungkin tak begitu berharga untuk saat ini. Namun tetap saja aku tak bisa menyembunyikan genangan air di mataku yang hampir jatuh melihat piala yang kini nyaris tak berbentuk itu,,hanya bagian bawahnya saja yang terlihat masih utuh. Ahh..sudahlah,,,ku pikir masa-masa itu hanya kenangan masa lalu, hanya sebuah piala tak berharga. Hari itu kutinggalkan piala itu, yang berserakan itu, aku harus kembali ke kosanku pada hari itu juga,,sudah habis masa liburanku di rumah. 

        Perjalananku masih cukup panjang,,,ku tatap pohon-pohon melalui kaca bus yang seolah-olah menjauhiku, pikiranku melayang, kembali mengingat masa ketika aku mendapatkan piala butut itu...
       Sejak aku masih duduk di bangku  SD,,,minatku kepada Tenis Meja saat itu benar-benar gila. Sepulang sekolah, bergegas aku berlatih dengan guru olahragaku di sekolah, kebetulan beliau sangat menanggapi keinginanku. Tak hanya aku, aku berlatih bersama beberapa sahabatku yang lain. Keluargaku...??? Aku tahu mereka sangat menyayangiku walau tanpa kata-kata yang nyata,,tapi aku tau di balik senyumnya mereka mendukungku, sama seperti senyum ketika setiap kali aku menjadi juara kelas,,Aku tau :)
      Sampai saat itu tiba,,saat aku mendapatkan piala butut itu. Ketika itu aku sudah duduk di bangku SMP, pada saat itu minatku sudah tak lagi menggebu-gebu, sampai pada saat guru olahragaku yang dulu mengajakku mengikuti kompetisi itu. Kembali aku mengobarkan semangatku. Satu yang membuatku benar-benar terharu pada saat itu. Sore itu,,sepulang sekolah aku melihat ada sesuatu yang asing di halaman samping rumahku. Subhanallah...ku dapati sebuah lapangan tenis meja sudah berdiri di sana. Lagi-lagi ayahku tersenyum, tapi sungguh dalam lubuk hatiku yang terdalam aku dapat mengartikan dan  merasakan senyum itu. Itulah Ayahku...sosok yang tak banyak bicara,,tapi aku suka,suka menggali makna yang tersirat itu :)
       Aku tak bisa memberikan yang terindah untuk ayahku...setelah selesai kompetisi itu, aku hanya bisa membawa pulang piala hijau keemasan itu,,dengan sedikit uang beserta buku tabungannya. Hanya bisa menjadi yang ke-dua. Hanya itu yang bisa ku beri untuk ayah pada saat itu,,,sedikit kecewa namun lega ketika masih kulihat senyum itu merekah di bibirnya.
       Hufh.....ternyata perjalanan yang cukup panjang ini kembali mengingatkanku pada masa-masa itu. Tapi sudahlah...piala itu kini sudah hancur dan berserakan di lantai kamarku...aku juga tak begitu peduli dengan semua itu.

      1 bulan kemudian... 
Aku kembali pulang ke rumah,,,rasa lelah selama dalam perjalanan membuatku tak sadar langsung menuju kamar untuk berbaring. Ibu yang melihatku terlihat begitu kelelahan menutup pintu kamarku dan membiarkan aku tertidur pada siang itu. 

       Aku terkejut...Ibu membangunku dari mimpi yang belum sempat terangkai menjadi cerita. "Mandi dulu,,,sudah hampir maghrib" begitu ibu membangunkanku. Aku segera duduk,,tapi kulihat di sudut kamarku,,tepat di atas meja belajarku..sepertinya aku mengenali benda itu. Ya,,,tidak salah lagi, bukankah itu pialaku yang sudah hancur? Aku mengenalinya dari warnanya yang hijau keemasan itu. Tapi...oh sungguh aku masih terus menatapnya dengan seksama,,sisi mana yang masih ku anggap sebagai piala bututku. Tiba-tiba ibu menyadarkanku dari lamunan "Itu ayahmu yang membuatnya, pialamu yang waktu itu jatuh,,ternyata bagian bawahnya tak begitu hancur, jadilah seperti itu" ibu tersenyum.

       Masih terus ku tatap yang bercahaya di sudut kamarku itu...ternyata ayah tak begitu saja melupakan usahaku untuk mendapatkan piala itu, Piala yang tinggal setengah bagian itu kini disulap oleh ayahku menjadi lampu kamar ^^  bagian bawahnya dijadikan pot dari lampu-lampu kristal berbentuk bunga.".Cantik...!!! " Ucapku sambil tersenyum :)

>>> Untuk ayah : Aku sudah sangat mengenal sifat ayah jadi jangan menganggap aku tak bisa mengartikan isyarat2 yang engkau tunjukan :) Aku tahu kau menyayangiku 
>>> Untuk Ibu : Tulisanku takkan cukup untuk mewakili rasa sayangku pada ibu :)
>>> All My Family : "Talk Less Do More" = Sudah jadi bagian dari keluarga kita. Tak banyak bicara namun aku tau Kita saling menyayangi ^_^  
                                              _ Hhhhhhaaaaaaaaaaaaaa :D luph U All_ 

      

      

Sabtu, 29 Januari 2011

Jadikan aq........Spongebob

         Pagi -  menjelang siang...
Masih saja aku terpaku di depan monitor setelah hujan semalam begitu membuatku terlena dalam buaian mimpi...tak ada yg kukerjakan. Datar...!!! Siang ini kurasakan gerakan perputaran roda waktuku nyaris tak ada progres sedikitpun...Huffhh..selalu begini...!!!
       
       Hingga malam inipun..masih tetap menatap layar monitor,,,hanya ada sedikit keceriaan yg terukir sore tadi,,,cukup menghibur....tp tetap saja kini kembali berkutat menatap layar monitor. Layar yang kini kuanggap sebagai bagian terdekat dalam hidupku...cukup menghibur,,,tapi hanya sekedar cukup,,tak melengkapi apa yang kuanggap kosong saat ini.

        Hidup sebagai anak kos memang harus selalu siap dalam keadaan apapun, siap ketika cacing dalam perut minta makan, siap ketika duit di dompet mulai menipis, bahkan siap ketika orang2 terdekat sedikit melupakan keberadaan kita...harus bisa mengatasi apapun SENDIRI...menyedihkan...!!!

        Cukup hari ini kuterima kedataranku...tak berharap begitu untuk esok hari. Telah ku rancang sedemikian rupa..esok hari ku kan menjelma menjadi sesosok Spongebob...yang berlari-lari kian kemari,,menebar tawa, yang ada hanya raut kebahagiaan.., tak ada kesepian, tak ada kekosongan..tak ada lagi layar semu di hadapanku esok hari...Semoga...!!!

Jumat, 28 Januari 2011

Aku dan Perjalananku


Aku berjuang...
bersama jiwaku...ragaku...pikiranku
yang melingkari perjalanan waktuku

kukumpulkan huruf demi huruf
yang berhamburan
di jiwa...
di raga...
di pikiran

kukembangkan layar...

khayal keinginan tlah menjelma BAGAI DEWA
tuk arungi samudra kenyataan

berdiri tegak pada simpang kehidupan ...
dengan tatap mata yang tajam
memandang hari depan
yang merindukan HARAPAN

cangkulku adalah renungan
mata hatiku adalah pisau
hingga kudapat kupas apa yang kumau

air mataku, kuanggap syair kehidupan
sampai kubilang mati adalah KEINDAHAN

Bulanlah yang memberiku mimpi2
anginlah yang mengajakku tuk mencari
dan aku sama sekali tak peduli...
Sampai dimana akan berhenti